Di kehamilan ketiga saya ini banyak pelajaran yang bisa saya ambil, terutama tentang tauhid. Saya ingin menuliskan pengalaman saya ini hanya ingin berbagi dan semoga pengalaman saya ini bisa bermanfaat bagi yang membacanya.
Kehamilan adek izzah adalah suatu kejutan sekaligus hadiah dari Allah di Ulang Tahun saya yang ke-30. Tidak ada promil atau rencana hamil apapun, namun tiba-tiba Allah memberikan hadiah pada kami amanah lagi sebagai orang tua.
Alhamdulillah trimester awal sampai pertengahan trimester akhir kehamilan saya berjalan dengan lancar. Saya masih bisa beraktivitas seperti biasa bahkan saya tetap menyusui hafidz dikala hamil.
Kami berencana untuk bersalin di praktek bidan yang dekat dengan rumah. Oleh karena itu, kami mulai untuk memeriksakan kandungan ke bidan pada pertengahan trimester ketiga.
Beberapa kali saya kontrol ke bidan ternyata tekanan darah saya cukup tinggi, saya pun disarankan untuk melakukan cek lab di puskesmas. Hasil cek lab semua bagus kecuali ada kebocoran protein dalam urin dan tekanan darah yang masih tinggi saat itu. Dokter pun merujuk saya ke RS dengan indikasi preeklamsia.
Saya pun mencari tau apa itu preeklamsia. Ternyata dari yang saya baca, preeklamsia itu berbahaya buat bumil. Bisa menyebabkan kejang-kejang, keracunan kehamilan, dan beresiko melahirkan secara SC.
Setelah menyadari kondisi tersebut, saya berikhtiar memperbaiki gaya hidup, menjaga asupan makanan, jalan pagi secara rutin, dan yang paling penting adalah berpasrah atas semua ketetapan Allah, mohon petunjuk dan pertolongan Allah.
Saya dan suami seperti diingatkan Allah untuk mendekat lagi kepadaNya. Kadang kemudahan-kemudahan yang kita dapatkan membuat kita sedikit lalai dalam beribadah kepadaNya.
Kontrol selanjutnya kami putuskan untuk berpindah lagi ke dokter spog langganan kami di RS yang kami rencanakan sebagai tempat bersalin saya. Alhamdulillah tekanan darah saya tidak lagi tinggi malah cenderung ke rendah. Dokter juga selalu memberikan motivasi pada saya untuk bisa melahirkan secara normal.
Ternyata sentilan Allah tidak berhenti disini. Pada minggu ke 40, gelombang cinta yang teratur belum juga saya rasakan. Dokter pun memberikan saya tenggat waktu sampai minggu ke 41 lebih 3 hari. Segala cara kami coba untuk menginduksi secara alami agar gelombang cinta itu segera muncul. Allah ternyata masih ingin melihat kami mendekat lagi dan lagi sampai titik kepasrahan yang benar-benar sepenuhnya berserah diri kepada Allah. Allah ingin mengajarkan kepada kami bahwa kapan dan bagaimana cara saya melahirkan adalah kehendak Allah.
Alhamdulillah tepat pada minggu ke 41 lebih 1 hari mulai jam 4 pagi gelombang cinta itu sudah muncul, datangnya pun teratur. Kami tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa sambil mempersiapkan keperluan untuk persalinan. Saya pun masih sempat menyuapi hafidz untuk sarapan.
Kontraksi demi kontraksi saya hadapi dengan pengaturan nafas sambil berzikir, berdoa, beristighfar, bersholawat. Alhamdulillah sampai bukaan ke 7 bisa saya hadapi dengan tenang.
10 menit setelahnya ternyata rasa sakit yang bertambah-tambah itu datang lagi seperti 20 bulan yang lalu hendak melahirkan hafidz. Setelah pengecekan dalam, ternyata sudah bukaan sempurna. Alhamdulillah sudah separuh jalan. Proses selanjutnya mengejan tidak semudah ketika melahirkan Hafidz. Saya bolak-balik mengulangi proses mengejan. Arahan bidan sudah tidak bisa fokus saya laksanakan. Ah, rasanya pengen cepat berakhir saja proses ini. Akhirnya tepat pukul 12 lebih 10 terlahirlah putri cantik bernama Izzah Nur Naafiah yang sudah 10 bulan lamanya saya nantikan kelahirannya.
Alhamdulillah Ya Rabb. Akhirnya saya berhasil melewati semua ini dengan lancar. Semua atas pertolongan dan kehendakMu Yaa Rabb. Terima kasih juga untuk suami tercinta yang siap sedia menjadi pendamping persalinan saya. Yang dengan rela memijit punggung saya ketika kontraksi datang. Yang dengan sepenuh hati menyemangati saya ketika saya hampir menyerah saat mengejan.
Saat ini tepat 1 bulan Izzah Nur Naafiah hadir mewarnai kehidupan kami. Perjalanan masih panjang. Semoga kami bisa mendidik anak-anak kami sesuai dengan petunjuk dan arahan dariMu Yaa Rabb.