Welcome to my blog temans.... Jangan lupa tinggalkan comment yaa...

Surat Imaginer untuk Anakku

Kamis, 15 Mei 2014
1 comments
Assalamu'alaikum

Wahai anakku,
Bunda sayaaang sekali kepadamu, bahkan sejak ruh mu belum ditiupkan
Bunda ingin engkau kelak menjadi anak yang sholeh/sholehah, nak...
Bunda mengundurkan diri dari tempat kerja bunda
Bunda ingin membesarkanmu dengan tangan bunda sendiri, bukan baby sitter
Bunda tak ingin engkau kehilangan kasih sayang dan perhatian Bunda

Wahai belahan jiwaku,
Bunda ingin engkau kelak menjadi anak yang pandai, nak...
Bunda belajar darimanapun untuk bisa mendidikmu
Bunda belajar dari buku, majalah, bahkan bertanya pada teman
Karena, anak yang pandai adalah hasil dari didikan seorang ibu yang pandai

Wahai matahariku,
Bunda ingin engkau kelak menjadi hafidz/hafidzah, nak...
Bunda mendekatkan diri dengan Al Qur'an
Membaca satu juz dan hafalan satu ayat setiap hari
Karena bunda yakin...
Anak yang hafal Al Qur'an pasti berada di keluarga yang dekat dengan Al Qur'an

Wahai permata hatiku,
Sabar yaa nak...
Sabarlah sayang...
Bunda sedang memilihkan ayah terbaik untukmu
Sosok yang bisa engkau jadikan panutan
Sosok yang bisa melindungi kita
Sosok yang kelak menuntun kita ke jannahNya

Doakan bunda yaa, nak..

Wassalamu'alaikum

Salam rindu

-Bunda-

Baca selengkapnya »

Al I'tiraaf

Sabtu, 10 Mei 2014
0 comments

Al I'tiraaf adalah karya seorang penyair yang bernama Abu Nawas. Penyair ulung sekaligus tokoh sufi ini mempunyai nama lengkap Abu Ali Al Hasan bin Hani Al Hakami dan hidup pada zaman Khalifah Harun Al-Rasyid di Baghdad (806-814 M). Oleh masyarakat luas Abu Nawas dikenal terutama karena kecerdasan dan kecerdikan dalam melontarkan kata-kata, sehingga banyak lahir anekdot jenaka yang sarat dengan hikmah.

Mengapa Al I'tiraf ini begitu berkesan buatku???


Dulu pada waktu aku kecil, ayahku sering meninabobokan aku dengan lagu ini. Rasanya begitu tenang dan damai ketika ayah melantunkannya. Ketika aku dewasa, Al i'tiraaf ini baru aku mengerti artinya. Sebuah pengakuan seorang hamba dan permohonan taubat kepada Allah SWT. Ketika menyelami maknanya aku merasa masih banyak dosa yang aku lakukan, merasa tak pantas menjadi penghuni surga. Ketika didengarkan berulang-ulang efeknya berasa banget, air mata jatuh bercucuran tak tertahankan. Setelahnya ada perasaan lega, dan aku bisa tertidur pulas. Terapi ini aku lakukan ketika sedang mengalami depresi, insomnia, dan kegalauan. Al I'tiraaf ibarat tombol "reset"ku. 


Nah, berikut ini syair lengkapnya Al I'tiraaf 


ِإِلهِي لََسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ أَهْلاَ# وَلاَ أَقوى عَلَى النّارِ الجَحِيم
فهَبْ لِي تَوْبَةً وَاغْفِرْ ذنوبِي # فَإنّكَ غَافِرُ الذنْبِ العَظِيْم
ذنوبِي مِثلُ أَعْدَادٍ الرّمَالِ # فَهَبْ لِي تَوْبَةً يَاذَاالجَلاَل
وَعُمْرِي نَاقِصٌ فِي كُلِّ يَوْمٍ # وَذنْبِي زَائِدٌ كَيفَ احْتِمَالِي
َإلهي عَبْدُكَ العَاصِي أَتَاكَ # مُقِرًّا بِالذنوبِ وَقَدْ دَعَاك
َفَإِنْ تَغْفِرْ فَأنْتَ لِذاك أَهْلٌ # فَإنْ تَطْرُدْ فَمَنْ نَرْجُو سِوَاك

Ilaahii lastu lil firdausi ahlaan wa laa aqwaa ‘alaa naaril jahiimi
Wahai Tuhanku ! Aku bukanlah ahli surga, tapi aku tidak kuat dalam neraka Jahim
Fa hablii taubatan waghfir zunuubii fa innaka ghaafirudzdzambil ‘azhiimi
Maka berilah aku taubat (ampunan) dan ampunilah dosaku, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dosa yang besar
Dzunuubii mitslu a’daadir rimaali fa hablii taubatan yaa dzaaljalaali
Dosaku bagaikan bilangan pasir, maka berilah aku taubat wahai Tuhanku yang memiliki keagungan
Wa ‘umrii naaqishun fii kulli yaumi wa dzambii zaa-idun kaifah timaali
Umurku ini setiap hari berkurang, sedang dosaku selalu bertambah, bagaimana aku menanggungnya
Ilaahii ‘abdukal ‘aashii ataaka muqirran bidzdzunuubi wa qad da’aaka
Wahai, Tuhanku ! Hamba Mu yang berbuat dosa telah datang kepada Mu dengan mengakui segala dosa, dan telah memohon kepada Mu
Fa in taghfir fa anta lidzaaka ahlun wa in tathrud faman narjuu siwaaka
Maka jika engkau mengampuni, maka Engkaulah yang berhak mengampuni. Jika Engkau menolak, kepada siapakah lagi aku mengharap selain kepada Engkau?

Baca selengkapnya »

Mama

Jumat, 09 Mei 2014
0 comments
Tulisan ini ditulis 8 Mei 2012 di atas kereta rajawali dalam perjalanan menuju Semarang

Mama...


Mama adalah sosok yang hebat. Beliau penyayang namun juga tegas. Selain menjalani peran sebagai ibu dan istri, Mama juga menjalani berbagai macam peran. Pelayan negara, ketua PKK, dan aktif dalam kehidupan bermasyarakat.

Mama adalah orang pertama yang selalu aku beritahu setiap ada kabar baik atau buruk. Beliau pendengar yang baik. Mau mendengarkan semua keluh kesahku. Ketika aku sakit, orang yang pertama aku ingat adalah Mama. Mama juga koki yang handal bagi kami. Masakannya selalu aku rindukan. Mama pandai mengatur uang, tahu bagaimana caranya berhemat demi kelangsungan hidup kami sekeluarga.

Mama...
Masih banyak yang belum aku lakukan untuk membahagiakanmu
Masih banyak yang belum aku capai untuk membanggakanmu

Mama...
Aku belum menjadi seorang istri, apalagi ibu
Jangan tinggalkan aku Maa...
Lalu kepada siapa lagi aku belajar menjalani dua peranan itu bila tidak kepadamu...

Mama...
Aku ingin Mama bisa melihat cucu-cucu Mama tumbuh besar.
Seperti yang selama ini engkau harapkan
Aku juga ingin mereka meneladani sosokmu

Mama,
Aku berdoa yang terbaik untukmu
Aku ingin sekali memelukmu erat Ma...

Love you Mom



Baca selengkapnya »

Dua tahun yang lalu...

Kamis, 08 Mei 2014
2 comments
Dua tahun yang lalu...

8 Mei 2012

Pagi itu di Surabaya agak mendung, tidak secerah biasanya.
Tukang bubur langgananku masih ramai seperti pagi-pagi biasanya
Tak seperti biasanya pagi itu aku mengingat tanggal hari itu 8 Mei 2012.. ya 8 Mei 2012.
Ada apa di tanggal 8 Mei, apakah ultah salah seorang teman atau sahabat...
8 Mei seperti tanggal yang penting buatku, tapi aku belum mengerti itu apa.

Motor kupacu agak kencang mengingat banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan di hari itu.
Aku harus datang lebih pagi, pikirku.
Sesampainya di kantor ku lahap bubur ayamku, namun tak sampai habis.
Tak seperti biasanya aku kehilangan selera makan.
Hari itu begitu aneh.

Ku raih invoice-invoice yang menumpuk di meja
Maklum awal bulan jadwal vendor mengirimkan invoice untuk diproses.
Kupercepat kerjaku, karena aku tak mau lembur hari itu.
Tiba-tiba ponsel ku bergetar, seperti ada panggilan masuk
Ku lihat layar ponselku, tertera nama "Papah" di layar
Pasti ada sesuatu yang penting ketika ayahku menelpon.

"Nia, bisakah kamu pulang sekarang nak? Mama collapse"
Hanya kalimat itu yang aku ingat
Setelah itu pikiranku begitu kacau
Pekerjaan yang menumpuk ini... Mama..

Ku beranikan diriku meminta izin ke atasan untuk cuti hari itu
Ada urusan keluarga yang darurat
Tak terasa air mataku mengalir saat menceritakannya
Akhirnya ku tinggalkan tumpukan pekerjaan dengan berat hati

Packing yang biasanya kulakukan dengan riang gembira
Kali ini berbeda, ditemani dengan linangan air mata
Ku ambil baju sekenanya
Ku lihat mushaf Al Qur'an, seketika itu aku membacanya
Surat Al Mulk...
Berharap Surat ini bisa menjadi penyelamat untuk Mama

Ponselku bergetar kembali, ayahku menelpon kembali
Pesan beliau hati-hati di jalan nak
Beliau khawatir, emosi mungkin mempengaruhi kontrol diri ku
Tenanglah ayah, aku mampu mengendalikan emosiku

Di stasiun, aku masih gundah karena tiket belum ditangan
Beberapa saat kemudian ada pengumuman gerbong kereta di tambah
Alhamdulillah semua terjadi atas izinMu Yaa Rabb

Di dalam kereta, ingin aku menuliskan sesuatu
Ku buka ponsel kuketikkan apa yang aku rasakan
Mama... begitulah judulnya

Sepanjang perjalanan tak henti-hentinya air mataku menetes
Ku usap, namun basah kembali pipiku
Begitu seterusnya

Semarang menjadi kota perhentianku
Aku ingin cepat sampai di rumah
Ku pilih abang tukang ojek
Ku minta dia untuk menaikkan kecepatan
Aku harus sampai di rumah, sebelum semua terlambat

Ku lihat bendera kuning di gapura
Seketika itu lemas seluruh tubuhku
Ku berlari sekencang mungkin menuju pintu rumah
Banyak sekali orang berkumpul dirumah
Aku langsung dipeluk oleh kerabat-kerabat
Aku hanya ingin memeluk satu orang,
Mama....

Mama...
Wajah itu begitu tenang, teduh, dan damai
Senyumnya begitu indah
Namun, ketika ku sentuh wajah itu, kaku, dingin, tak bernyawa

Mama...
Hatiku seperti berlubang besar saat itu
Lubang yang teramat besar...
Kecewa, sedih, kehilangan, menjadi satu

Mama...
Salam rindu dari kami Ma...
Semoga engkau bahagia di sana
Aku di sini akan selalu mendoakanmu
Membuatmu tersenyum bangga di sana

Love you always Mama

-Nia-






Baca selengkapnya »
 
Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman

Clock

About Me

Foto saya
I am balancing person... Trying to keep all of things in my life balance.. Now I'm trying to make my life more useful to others by learning and sharing more, earning and giving more.

networkedblogs

© 2010 Keep Balancing Design by Dzignine
In Collaboration with Edde SandsPingLebanese Girls