Welcome to my blog temans.... Jangan lupa tinggalkan comment yaa...

Pursuit of Happyness

Senin, 26 Desember 2011
1 comments
Judul tulisan ini saya ambil dari film yang dibintangi oleh Will Smith yang sangat mengharukan...

"Pursuit of Happyness"

Everybody in this world are looking for happiness. Right!!!
Apakah itu bahagia di dunia saja, atau bahagia dunia dan akhirat.
Sebagai seorang muslim yang mempercayai adanya akhirat, tentu saja yang saya cari adalah kebahagiaan dunia dan akhirat. Seringkali yang salah kaprah adalah orang yang hanya mencari kebahagiaan dunia saja, untuk sekedar memuaskan nafsu, mengejar prestige, dan materi tapi menggunakan cara-cara yang menimbulkan ketidakbahagiaan di akhirat.

Kebahagiaan tidak selalu bernilai materi, walaupun terkadang untuk mencapainya kita juga membutuhkan materi. Materi hanyalah "sarana" untuk mewujudkan kebahagiaan. Dengan adanya materi, bisa menunjang kita untuk membahagiakan orang tua, membantu orang lain, dan beribadah dengan tenang.

Lalu apa arti kebahagiaan buat aku. Saat ini hal-hal yang membuat aku bahagia adalah :
1. Berkumpul bersama keluarga dan melihat mereka berbahagia.
2. Menikah, Membentuk keluargaku sendiri. Menjadi seorang istri dan seorang ibu. Hal alamiah yang membuat wanita bahagia.
3. Melihat orang lain berbahagia karena apa yang aku lakukan.
4. Melakukan hal-hal yang aku sukai co: berkumpul dengan teman-teman, membaca buku, dll

Di luar hal-hal tersebut di atas ada 1 hal terpenting yang menjadi dasar untuk mencapai kebahagiaan, yaitu Meyakini Gusti Allah . Tidak hanya sebagai modal dasar mendekatkan diri pada-Nya, namun juga meyakini apa yang telah terjadi merupakan kehendak-Nya. Sehingga kita tidak lagi mempertanyakan kenapa sesuatu itu bisa terjadi. Kita cukup bersabar, mengikhlaskan, dan berdamai dengan kenyataan. Bukankah itu kebahagiaan yang bisa kita ciptakan sendiri, dan itu indah...
Baca selengkapnya »

4 Pembunuh itu bernama : Mencela, Mengeluh, Mengkritik, Membandingkan

Selasa, 20 Desember 2011
2 comments
Fiiuuuh, it's been a looooong time I don't update my blog.

Kali ini yang mau aku share adalah Bagaimana Mencela, Mengkritik, dan Membandingkan bisa menjadi "racun yang mematikan".

Tulisan ini terinspirasi dari Buku "Terapi Berpikir Positif" karangan Dr. Ibrahim Elfiky dan tulisan di blog Pak Jamil Azzaini : Penyakit 3M

Pembunuh Pertama Bernama : Mencela

" Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan)lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok), dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan)perempuan yang lain, (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan)lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain, dan janganlah salin memanggil gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barang siapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim." QS Al Hujurat: 11

Di dalam Al Qur'an saja Allah SWT melarang keras mencela orang lain, karena ternyata efeknya "mematikan". Ketika mencela seseorang, Kita telah memposisikannya harus mempertahankan diri. Dalam kondisi seperti itu, reaksi seseorang yang merasa menjadi korban akan merasa sangat sedih dan itu menjadi racun dalam dirinya. Dampak negatif yang disebabkan oleh celaan adalah hilangnya semangat menghargai orang lain. Celaan kita seolah-olah mengatakan kepadanya "Sekarang aku tidak membutuhkan Anda karena aku sudah memutuskan untuk mencela orang". Hal tersebut bisa menyebabkan putusnya silaturrahmi kita dengan orang yang kita cela.

Pembunuh Kedua Bernama : Mengeluh

Don't have negative thoughts of things you cannot control. Instead
invest your energy in the positive present moment.
Mengeluh itu salah satu pembelaan diri terhadap semua kegagalan atau ketidaksesuaian dengan harapan kita. Dengan Mengeluh, kita sudah menyalahkan keadaan, menyalahkan orang lain, dan yang lebih parah menyalahkan Allah SWT. Mengeluh dapat "mematikan" daya juang kita untuk mencapai impian-impian kita karena dengan mengeluh kita sibuk mencari-cari alasan yang rasional mengapa keadaan tersebut terjadi bukan mencari cara untuk bisa keluar dari permasalahan.
So, Stop Mengeluh yaa...

Pembunuh Ketiga Bernama : Mengkritik

Mengkritik bisa menjadi "pembunuh" apabila disampaikan dengan cara-cara yang negatif. Janganlah mengarahkan kritik pada pribadinya, tetapi kepada perilaku atau pemikirannya. Kritik yang tidak dilakukan dengan cara yang santun, akan mengundang reaksi keras karena berhubungan langsung dengan pemahaman orang lain yang meliputi nilai-nilai, keyakinan, prinsip, persepsi, dan pemahamannya tentang sesuatu. Dengan dikritik, seseorang akan merasa tidak berguna dan kurang berarti dibanding orang yang mengkritiknya. Maka, mengkritiklah dengan santun dan kata-kata yang positif.

Pembunuh Keempat Bernama : Membandingkan

Membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
Don't compare your life to others'. You have no idea what their journey
is all about.
Yang menjadi masalah adalah ketika kita membandingkan kelemahan diri kita dengan kekuatan orang lain. Efek yang timbul adalah perasaan rendah diri, iri, dengki, marah, dan sedih.

Membandingkan orang tertentu dengan orang lain.
Dalam hal ini kita memposisikan diri kita "hakim" yang berhak menjudge seseorang itu lebih baik dari orang lain. contohh, seorang ibu yang membandingkan anaknya dengan anak orang lain atau dengan saudaranya. Orang yang dijadikan objek perbandingan akan merasa rendah diri. Perasaan rendah diri akan melahirkan rasa dendam pada mereka yang dinilai lebih baik dan perasaan marah pada orang yang membandingkannya dengan orang lain.

Keempat hal tersebut saya sebut "pembunuh" karena keempatnya mengandung racun yang langsung mengguncang jiwa seseorang, melahirkan perasaan negatif, merampas kebahagiaan, dan menjauhkannya dari impian hidup.

Saya menuliskan keempat hal tersebut karena saya tidak jauh dari keempat hal tersebut, bahkan ada salah satu hal yang "aku banget". Astaghfirullahaladziiiim.
Semoga tulisan ini selalu mengingatkanku untuk mengintrospeksi diri setiap akan melakukan keempat hal tersebut.
Baca selengkapnya »

Bencana atau berkah ?

Minggu, 17 April 2011
1 comments
Kadang-kadang suatu bencana akan tetap menjadi bencana, ketika seseorang meratapi nasib, menyesali keadaan, menyerah tanpa mau berubah.

Why everyone needs " a disaster" in their life ?

Saya menyadari pentingnya "bencana" ketika membaca salah satu bab di bukunya Andrew Matthews yang berjudul "Follow your heart".
Di buku tersebut disebutkan bahwa satu-satunya saat ketika sebagian besar orang belajar sesuatu adalah ketika seseorang ditimpa bencana. Mengapa? Sebab tidak berubah itu lebih mudah. Karena kita adalah makhluk yang hidup dengan kebiasaan. Kita terus melakukan apa yang kita lakukan hingga kita terpaksa berubah. Contoh gampangya kesehatan. Kapan kita mengubah pola makan dan mulai berolahraga? Ketika tubuh kita mulai ambruk- ketika sang dokter mengatakan" Kalau Anda tidak mengubah gaya hidup Anda, Anda bisa mati !" Tiba-tiba saja kita menjadi termotivasi. Dalam bisnis-kapan kita mencoba ide-ide baru dan mengambil keputusan-keputusan berat ? Ketika kita tidak sanggup membayar tagihan. Kapan kita pada akhirnya belajar tentang pelayanan pelanggan ? Setelah para pelanggan pindah ke tempat lain.

Well, Kita memetik pelajaran berharga ketika segalanya terasa berat. Saat itulah kita mengatakan kepada diri sendiri "Saya muak terus-menerus diperlakukan seperti ini, Saya muak hidup biasa-biasa saja. Saya harus melakukan sesuatu". Kegagalan itu menyakitkan, namun ketika itulah kita dididik. Bencana bisa kita jadikan suatu titik balik, apabila kita menyadari bahwa kita harus berubah.

Aku menyadari... saat-saat ini adalah masa-masa terberat dalam hidupku.
Menjalani sesuatu yang tidak aku sukai, diperlakukan laksana mesin, kehilangan keseimbangan hidup, tertekan melakukan sesuatu yang sama setiap hari dengan hanya sedikit yang bisa dipelajari.
Suatu hari ketika terbangun aku menyadari hidupku kosong, hampa, menjalani rutinitas tanpa ada essensi, hanya berputar putar pada perasaan tertekan kemudian mencari cara untuk menghilangkannya.
My life has become meaningless.
Aku tidak mau menjalani kehidupan seperti ini.

and then I redefine my mission of life....
” Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain ” (HR. Bukhari). Sabda Rasulullah SAW.

My mission is...
Earn and learn more to share and give more....

Rencanaku dalam waktu dekat ini adalah membuat landasan yang kuat untuk berpijak agar bisa melompat lebih tinggi untuk menggapai misiku. Insya Allah aku akan memulai wirausaha, so I have to learn all about business,  menganalisis feasibilitas kesempatan bisnis,  and ACTION

Ya ALLAH bulatkanlah tekad hamba, kuatkanlah keyakinan hamba, dan berikanlah hamba keberanian untuk berubah. Amiiiin...
Baca selengkapnya »

not a lazy sunday

Minggu, 10 April 2011
2 comments
Hari minggu ini tidak seperti minggu biasanya yang kuhabiskan bersantai-santai di  kamar, nonton tivi, browsing, nyuci & beberes kamar.
Today was full of activity...
*perubahanyanglebihbaik
Acara hari ini cukup membuka wawasan, membuat aq ingin ketagihan mempelajari sesuatu yang baru, dan keinginan untuk memberi lebih banyak kepada orang lain.

Dimulai acara pertama (agak berat) kajian minggu pagi di Masjid Al Akbar oleh  Prof. Dr. Syaikh M.Roem Rowi, MA
Temanya adalah Cinta (hubbun dalam bahasa Arab) lebih spesifiknya cinta yang tanpa pamrih.
Satu yang paling saya ingat adalah Cinta tanpa pamrih itu seperti Cinta  ALLAH SWT pada ciptaan-Nya yang diibaratkan ciptaan-Nya seperti janin dalam rahim ibunya. Janin hanya bisa menerima asupan makanan dari ibunya, sama seperti manusia sebagai ciptaan Allah hanya bisa menerima rizki, nikmat, dan karunia dari  ALLAH SWT.  ALLAH SWT tidak pernah mengharapkan pamrih, karena ada atau tidak ada ciptaannya tidak mempengaruhi Kebesaran  ALLAH SWT. Seperti Ibu yang merawat janin dalam kandungannya. Seorang ibu tidak akan meminta pamrih kepada anaknya ketika ia besar nanti. Tapi kenapa ya... manusia sebagai ciptaan-Nya kadang lalai untuk mengingat ALLAH SWT.
Mulai sekarang aq harus belajar bersyukur dengan semua hal baik maupun buruk, semua ada alasannya karena ALLAH SWT mencintai kita. Bersyukur dengan mengagungkannya (sholat lima waktu, zikir, sholat sunnah, dan berbagi kepada sesama)
Bismillah.. semoga bisa istiqomah...

Acara kedua lagi-lagi menimba ilmu ke toko buku...mencari buku untuk memperlancar misiku Learning and Sharing with more People. I am very picky. sesuatu barang yang akan kubeli harus ada chemistry baru aku mau beli. Bukan pelit sih, tapi selektif. Udah picky, tapi masih aja dapet 3 buku. ga bisa nahan sama buku euy.

Acara ketiga cari diskonan batik di danarhadi. lumayan dapet kain batik sepasang buat bahan kemejanya si Aa' & Rok ku biar matching gitu. 2,25 meter 2 potong Rp 247.500 lumayan. Like it. Setimpal dengan perjuangannya ngubrek-ubrek tumpukan kain batik, nyari pasangannya, trus mau diambil sama tacik2 lagi. Hehehe..

Acara keempat nonton film "?" karya mas Hanung Bramantyo kalo pengen liat resensinya bisa klik official websitenya
http://filmtandatanya.com/ . Sumpah film ini bagus banget, penuh konflik yang sangat sangat dekat di kehidupan sehari-hari kita di Indonesia yang warganya memiliki agama dan kepercayaan yang beragam. Intinya how we deal with diversity...jawabannya ya toleransi. Semua agama mengajarkan kebaikan, mengajarkan untuk menyembah Sang Pencipta. Lalu mengapa mempermasalahkan perbedaan cara kita menyembah-Nya. Kerukunan itu indah kok. Yang penasaran, silakan nonton. Ga rugi kok. Jarang-jarang lho ada film indonesia bagus kaya gini.

Pulang dari nonton kehujanan, kebanjiran..hiks...mana hampir telat sholat maghrib. Astaghfirullah....
eh, cucian masih menunggu untuk dikerjain..
Capeknya hari ini...
Baca selengkapnya »
 
Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman

Clock

About Me

Foto saya
I am balancing person... Trying to keep all of things in my life balance.. Now I'm trying to make my life more useful to others by learning and sharing more, earning and giving more.

networkedblogs

© 2010 Keep Balancing Design by Dzignine
In Collaboration with Edde SandsPingLebanese Girls