Welcome to my blog temans.... Jangan lupa tinggalkan comment yaa...
Tampilkan postingan dengan label my life. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label my life. Tampilkan semua postingan

Hiii, I am Sensingers \^.^/

Rabu, 19 Februari 2014
2 comments
Untuk pertama kalinya di tahun 2014 aku menulis di blog kuu... Horeeee *prok prok prok*

Sebagai titik awal kembalinya Nia di dunia per"blog"an, aku mau nulis sesuatu yang "easy writing". Kalo dalam dunia permusikan ada istilah "easy listening", boleh donk aku bikin istilah "easy writing". Aku pengen menulis tentang diriku. tentang mesin kecerdasanku, tentang keajaiban keajaiban yang aku pelajari mengenai ilmu STIFIn.

Yes, I'm Sensingers.

Kalau dalam STIFIn, ada 5 jenis mesin kecerdasan yaitu Sensing, Thinking, Intuiting, Feeling,dan Insting. Nah, mesin kecerdasanku adalah Sensing Introvert. Belahan otak yang dominan pada mesin kecerdasan ini adalah belahan otak kiri bawah. Kata kuncinya adalah mengingat, otot, rajin, tergerak. Sesaat setelah mengetahui mesin kecerdasanku awalnya aku tidak percayaa, pasti tes nya salah nih karena aku mengira mesin kecerdasanku itu insting *kegeeran*. Apalagi ketika dijelasin bahwa sensing itu seharunsya ingatannya bagus. Itu bukan aku banget, karena aku suka ngeblank. Selalu ada acara bongkar-bongkar tas nyari kunci motor, atau kunci motor yang masih ketinggalan di motor, atau lupa tempat parkiran. heuu... track recordku soal ingat-mengingat memang agak buruk.   (-,-)

Kemudian Sensing itu seharusnya rajin, aktif, suka bergerak dan berkeringat. Kalau ini mah alhamdulillah aku memenuhi, saking aktifnya semua kegiatan mau dijalani. Sampe kadang bingung sendiri buat bagi waktu. Kalau mau nyari temen buat belanja, jalan-jalan, main-main dari pagi sampe malem ajaklah orang Sensing. Baterenya gak abis-abis. Dari pagi sampe mudah seharian aktivitas malemnya masih chattingan, tilawah, baca buku, dll dll. Paling sedih kalo lagi sakit, seakan terperangkap dalam penjara gak bisa kemana-mana, gak bisa aktivitas apapun, boseeeen.... Gak betaaah...Jangan sampe deh sakit.

Kemistrinya mengejar harta, gak enak banget ya kesannya. Sampe-sampe sering dibully temen-temen gara-gara ini. Kalau menurut pendapatku mengapa kita harus "mengejar harta". Harta itu hanyalah sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan hidup yang lebih mulia. Misalnya : menghajikan orang tua, umroh kapanpun kita mau, mendirikan rumah tahfidz, memberi pekerjaan bagi banyak orang, memiliki tempat tinggal yang "baiti jannati", dll dll. Ketika kita memiliki materi akan lebih mudah bagi kita untuk menolong sesama, membantu syiar islam, beribadah. That's the point. Selama kita diberi kesempatan untuk hidup di dunia, teruslah bekerja dan berkarya. Paling gak suka sama orang yang pengangguran dan gak mau usaha untuk merubah hidup dan orang yang meminta-minta. Kesannya males banget jadi orang.

Lanjuuut... Sensing itu cerewet, bawel, printilan. Yaa itu bener banget. sering terjebak di hal-hal kecil yang kadang gak gitu penting. Bawel banget kalo ada kerjaan yang belum beres yang menyangkut orang lain. Bisa-bisa setiap berapa menit sekali ngecek progressnya. Rempong yaa cyiiin...

Alhamdulillaah aku disatukan di dalam satu grup yang isinya orang-orang sensing semua... Di grup itu seolah-olah aku bercermin. Gimana enggak, setiap ada yang melempar pertanyaan jawabannya sama atau paling gak mirip-mirip lah. Dari grup tersebut aku belajar bagaimana memaksimalkan ke"Sensing"an ku, bagaimana cara agar menjadi lebih produktif, bagaimana menghadapi permasalahan hidup, bahkan memilih pasangan hidup *ehem*. Dalam grup tersebut aku juga mendapatkan sparring sesama sensing, yang mana sparring itu sangat penting bagi seorang sensing untuk belajar dan berumbuh. Berada di grup bersama teman-teman sensing ku adalah suatu keajaiban tersendiri buatku. Love them all :****

And the last but not least,
Aku sekarang bangga menjadi seorang sensing, karena sensing adalah seorang calon kaya dan sukses. Mungkin karena kerajinan dan keuletannya. Buktinya banyak tokoh-tokoh pengusaha yang adalah seorang sensing, seperti Bill Gates, Chairul Tanjung, Ippho Santosa, AA Gym, Mas Mono, dll dll. Semoga aku bisa mengikuti jejak mereka menjadi orang kaya dan sukses juga bermanfaat bagi orang banyak. Aamiin Yaa Rabb...

Baca selengkapnya »

To be an Entrepeneur

Selasa, 02 Oktober 2012
1 comments
It's been a long time I'm not posting my blog. Menulis di blog ini lagi itu seperti "pulang kampung". Kembali kepada "the place that I belong to". Banyak alasan yang membuat aku urung untuk menulis. Alasan yang mungkin aku buat-buat sendiri... :D Tapi kecintaanku untuk menulis selalu membuatku terpanggil untuk menguraikan apa yang ada dalam pikiranku lewat tulisan. Selain untuk kepuasan batin, menulis juga membuatku bisa berbagi pengalaman dan pengetahuan kepada orang lain.

Oke, Let's Start....

Postingan kali ini berjudul "To be an entrepreneur". Kenapa aku memilih judul ini, karena saat ini aku sedang berproses untuk menjadi entrepreneur. Seperti ulat yang sedang berproses menjadi kupu-kupu, aku menikmati semua pembelajaran yang aku dapatkan.  

Pertama yang harus dipersiapkan untuk menjadi pengusaha adalah mindset. Mindset ini sangat penting. Having an entrepreneur mindset itu tentang bagaimana kita berpikir & memandang segala sesuatu dari sudut pandang seorang pengusaha. Mindset inilah yang akan mempengaruhi semua tindakan yang kita lakukan. Mindset seperti processor dalam suatu PC/laptop. Jika Processor sudah baik dan up to date, maka PC atau laptop tersebut akan dengan mudah diinstall software-software yang akan digunakan. Namun, apabila processor tersebut ketinggalan jaman atau bahkan rusak, maka software yang kita inginkan tidak dapat diinstall ke dalam PC/laptop kita karena tidak compatible.  

Kedua, kita harus menyiapkan "goal" atau mimpi yang akan kita raih. Apasih tujuan kita menjadi pengusaha. Mimpi-mimpi apa yang dari dulu kita gantungkan dan sampai sekarang belum kita raih. let's recheck our goal.. apakah tujuan tersebut masih self oriented ??? Saya selalu ingat sabda Rasullullah SAW : sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat (kurang lebih seperti itu, CMIIW). Jadi, menurut saya seorang pengusaha itu bukanlah orang yang egois dan mementingkan dirinya sendiri. Tapi justru dengan menjadi pengusaha, kita harus bisa menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain.  

Ketiga, memiliki keyakinan akan kemampuan diri adalah point selanjutnya yang harus kita miliki. Apa yang terjadi jika kita sendiri saja tidak yakin akan kemampuan kita, apalagi orang lain. Keyakinan ini bisa ditumbuhkan dengan menggali potensi-potensi diri kita. Mengembangkan potensi-potensi tersebut sebagai modal awal dalam kita membuka usaha. Modal yang terpenting itu tidak selalu tentang uang atau materi. Justru modal terbesar itu ada dalam diri kita masing-masing, yaitu potensi diri kita yang sudah dianugerahkan oleh ALLAH SWT.  

Keempat, ACTION!!!!! Seorang pengusaha bukanlah orang yang diam di tempat, do nothing. Seorang pengusaha harus lebih banyak action. Namun, bukan action sekedar action. Pengusaha juga harus selalu proaktif, menunda respon untuk berpikir langkah apa yang harus diambil. Jadi tidak sekedar action perbuatan, tetapi juga action dalam pemikiran.  

"To be an entrepreneur is not just about profession, 
It's about mindset, 
It's about character, 
It's about passion,
It's about way of life. "

Sekian postingan singkat dari saya, semoga bisa bermanfaat...

FIGHT!!!

-NIA-
Baca selengkapnya »

Farewell with my mentor (again)

Kamis, 09 Februari 2012
0 comments
Cerita tentang perpisahan selalu menjadi cerita yang "emosional" buatku. Sedih, senang, kekhawatiran, kehilangan. Di saat itu saya merasa kehilangan karena harus berpisah dengan mentor yang sudah terlanjur saya cintai dan sudah merasa nyaman dengannya, bercampur dengan perasaan bahagia atas tugas baru yang akan dihadapi mentor-mentor saya. Saya harus merelakan mereka untuk kehidupan mereka yang lebih baik. Lucunya, setelah saya amati polanya selalu berulang, yaitu: Perkenalan-prasangka-crash-down-adaptasi-kagum-hormat-prestasi-nyaman-perpisahan. Mulai dari dosen pembimbing, Supervisor Pertama, Supervisor Kedua.

Awalnya selalu dimulai dengan ketidakcocokan antara saya dan mentor, bertambah parah dengan adanya prasangka. Kemudian ketidakcocokan tersebut meruncing sehingga menimbulkan crash antara saya dan mentor. Setelah terjadi crash, saya mengalami keputusasaan untuk sementara waktu, ingin lari dari semuanya dan menyalahkan takdir. Namun, saya menyadari bahwa hal tersebut tidak ada gunanya. Oleh karena itu, saya mau tidak mau bangkit dan menyesuaikan diri dengan mereka. Setelah saya mau membuka hati dan menyesuaikan diri, timbullah rasa kagum pada mereka juga perasaan hormat. Setelah itu alhamdulillah prestasi pun di dapat. Dosen pembimbingku memberikan aku nilai A untuk skripsiku dan Dua SPVku mendapatkan ABCD award dari Perusahaan. Setelah pretasi di tangan, ternyata itu adalah tanda-tanda perpisahan. Mereka mendapatkan tempat yang lebih baik bagi mereka.

Dari pola ini, ada pelajaran yang bisa diambil yaitu:
1. Never underestimate others, especially your mentor
2. Never give up, even in the worst condition
3. Respect your mentor because he/she will give you direction and of course knowledge
4. If we are ready to love, we should be ready to lost
5. Know your mentor well
6. Sincerity.... always and always it is a foundation in any relationship

Banyak pelajaran dan pengalaman berharga yang saya dapat dari mentor-mentor saya. Sampai sekarang saya selalu menaruh respect yang besar kepada mentor-mentor saya. Mereka ikut membangun mental dan kepribadian saya. Tanpa mereka, aku tidak mungkin menjadi saya yang seperti ini. I' m very thankfull for all of it.

Wishing u all success in your life...

Loving U all, always

-Nia-
Baca selengkapnya »

Tentang Kamu

Sabtu, 28 Januari 2012
1 comments
Wahai lelaki berwajah teduh

Tak cukup sejuta kata untuk melukiskan keindahan pribadimu
Hanya orang-orang beruntunglah yang bisa mengenalmu, apalagi dekat denganmu
Akulah salah satu orang beruntung itu

Pertemuan denganmu adalah salah satu momen penting dalam kehidupanku
Mungkin saat itu Sang Maha Kuasa sedang memberikan hidayah-Nya lewat tutur halusmu dan santun perangaimu

Kita adalah dua insan yang dipertemukan dan dipisahkan oleh ALLAH SWT
Semoga atas kehendak-Nya jua lah kita bisa dipersatukan lagi

Wahai lelaki berhati halus

Ribuan kilo kita terpisah jarak
Namun aku selalu merasa dekat
Karena kamu selalu tersimpan rapi di hati
Kamulah yang selalu tebayang dalam ingatan
Kamulah yang selalu ada dalam doa yang aku panjatkan

Sang Pembolak-balik hati pasti punya rencana,
kenapa sampai sekarang rasa ini masih ada
Berbagai macam cara sudah ku coba untuk menghapusmu
Tapi kamu selalu bisa menemukan tempatmu kembali
Yaitu ruang spesial di hati ini

Wahai lelaki berakhlak mulia

Aku titipkan rasa ini pada Sang Penciptanya
Kelak, apabila sudah waktunya
Biarkanlah Dia yang mengirimkan ke insan pilihan-Nya
Aku hanya bisa memanjatkan doa agar pilihan-Nya adalah yang terbaik
Aku harap itu kamu... ya, Kamu...
Baca selengkapnya »

Pursuit of Happyness

Senin, 26 Desember 2011
1 comments
Judul tulisan ini saya ambil dari film yang dibintangi oleh Will Smith yang sangat mengharukan...

"Pursuit of Happyness"

Everybody in this world are looking for happiness. Right!!!
Apakah itu bahagia di dunia saja, atau bahagia dunia dan akhirat.
Sebagai seorang muslim yang mempercayai adanya akhirat, tentu saja yang saya cari adalah kebahagiaan dunia dan akhirat. Seringkali yang salah kaprah adalah orang yang hanya mencari kebahagiaan dunia saja, untuk sekedar memuaskan nafsu, mengejar prestige, dan materi tapi menggunakan cara-cara yang menimbulkan ketidakbahagiaan di akhirat.

Kebahagiaan tidak selalu bernilai materi, walaupun terkadang untuk mencapainya kita juga membutuhkan materi. Materi hanyalah "sarana" untuk mewujudkan kebahagiaan. Dengan adanya materi, bisa menunjang kita untuk membahagiakan orang tua, membantu orang lain, dan beribadah dengan tenang.

Lalu apa arti kebahagiaan buat aku. Saat ini hal-hal yang membuat aku bahagia adalah :
1. Berkumpul bersama keluarga dan melihat mereka berbahagia.
2. Menikah, Membentuk keluargaku sendiri. Menjadi seorang istri dan seorang ibu. Hal alamiah yang membuat wanita bahagia.
3. Melihat orang lain berbahagia karena apa yang aku lakukan.
4. Melakukan hal-hal yang aku sukai co: berkumpul dengan teman-teman, membaca buku, dll

Di luar hal-hal tersebut di atas ada 1 hal terpenting yang menjadi dasar untuk mencapai kebahagiaan, yaitu Meyakini Gusti Allah . Tidak hanya sebagai modal dasar mendekatkan diri pada-Nya, namun juga meyakini apa yang telah terjadi merupakan kehendak-Nya. Sehingga kita tidak lagi mempertanyakan kenapa sesuatu itu bisa terjadi. Kita cukup bersabar, mengikhlaskan, dan berdamai dengan kenyataan. Bukankah itu kebahagiaan yang bisa kita ciptakan sendiri, dan itu indah...
Baca selengkapnya »

4 Pembunuh itu bernama : Mencela, Mengeluh, Mengkritik, Membandingkan

Selasa, 20 Desember 2011
2 comments
Fiiuuuh, it's been a looooong time I don't update my blog.

Kali ini yang mau aku share adalah Bagaimana Mencela, Mengkritik, dan Membandingkan bisa menjadi "racun yang mematikan".

Tulisan ini terinspirasi dari Buku "Terapi Berpikir Positif" karangan Dr. Ibrahim Elfiky dan tulisan di blog Pak Jamil Azzaini : Penyakit 3M

Pembunuh Pertama Bernama : Mencela

" Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan)lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok), dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan)perempuan yang lain, (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan)lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain, dan janganlah salin memanggil gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barang siapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim." QS Al Hujurat: 11

Di dalam Al Qur'an saja Allah SWT melarang keras mencela orang lain, karena ternyata efeknya "mematikan". Ketika mencela seseorang, Kita telah memposisikannya harus mempertahankan diri. Dalam kondisi seperti itu, reaksi seseorang yang merasa menjadi korban akan merasa sangat sedih dan itu menjadi racun dalam dirinya. Dampak negatif yang disebabkan oleh celaan adalah hilangnya semangat menghargai orang lain. Celaan kita seolah-olah mengatakan kepadanya "Sekarang aku tidak membutuhkan Anda karena aku sudah memutuskan untuk mencela orang". Hal tersebut bisa menyebabkan putusnya silaturrahmi kita dengan orang yang kita cela.

Pembunuh Kedua Bernama : Mengeluh

Don't have negative thoughts of things you cannot control. Instead
invest your energy in the positive present moment.
Mengeluh itu salah satu pembelaan diri terhadap semua kegagalan atau ketidaksesuaian dengan harapan kita. Dengan Mengeluh, kita sudah menyalahkan keadaan, menyalahkan orang lain, dan yang lebih parah menyalahkan Allah SWT. Mengeluh dapat "mematikan" daya juang kita untuk mencapai impian-impian kita karena dengan mengeluh kita sibuk mencari-cari alasan yang rasional mengapa keadaan tersebut terjadi bukan mencari cara untuk bisa keluar dari permasalahan.
So, Stop Mengeluh yaa...

Pembunuh Ketiga Bernama : Mengkritik

Mengkritik bisa menjadi "pembunuh" apabila disampaikan dengan cara-cara yang negatif. Janganlah mengarahkan kritik pada pribadinya, tetapi kepada perilaku atau pemikirannya. Kritik yang tidak dilakukan dengan cara yang santun, akan mengundang reaksi keras karena berhubungan langsung dengan pemahaman orang lain yang meliputi nilai-nilai, keyakinan, prinsip, persepsi, dan pemahamannya tentang sesuatu. Dengan dikritik, seseorang akan merasa tidak berguna dan kurang berarti dibanding orang yang mengkritiknya. Maka, mengkritiklah dengan santun dan kata-kata yang positif.

Pembunuh Keempat Bernama : Membandingkan

Membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
Don't compare your life to others'. You have no idea what their journey
is all about.
Yang menjadi masalah adalah ketika kita membandingkan kelemahan diri kita dengan kekuatan orang lain. Efek yang timbul adalah perasaan rendah diri, iri, dengki, marah, dan sedih.

Membandingkan orang tertentu dengan orang lain.
Dalam hal ini kita memposisikan diri kita "hakim" yang berhak menjudge seseorang itu lebih baik dari orang lain. contohh, seorang ibu yang membandingkan anaknya dengan anak orang lain atau dengan saudaranya. Orang yang dijadikan objek perbandingan akan merasa rendah diri. Perasaan rendah diri akan melahirkan rasa dendam pada mereka yang dinilai lebih baik dan perasaan marah pada orang yang membandingkannya dengan orang lain.

Keempat hal tersebut saya sebut "pembunuh" karena keempatnya mengandung racun yang langsung mengguncang jiwa seseorang, melahirkan perasaan negatif, merampas kebahagiaan, dan menjauhkannya dari impian hidup.

Saya menuliskan keempat hal tersebut karena saya tidak jauh dari keempat hal tersebut, bahkan ada salah satu hal yang "aku banget". Astaghfirullahaladziiiim.
Semoga tulisan ini selalu mengingatkanku untuk mengintrospeksi diri setiap akan melakukan keempat hal tersebut.
Baca selengkapnya »

Bencana atau berkah ?

Minggu, 17 April 2011
1 comments
Kadang-kadang suatu bencana akan tetap menjadi bencana, ketika seseorang meratapi nasib, menyesali keadaan, menyerah tanpa mau berubah.

Why everyone needs " a disaster" in their life ?

Saya menyadari pentingnya "bencana" ketika membaca salah satu bab di bukunya Andrew Matthews yang berjudul "Follow your heart".
Di buku tersebut disebutkan bahwa satu-satunya saat ketika sebagian besar orang belajar sesuatu adalah ketika seseorang ditimpa bencana. Mengapa? Sebab tidak berubah itu lebih mudah. Karena kita adalah makhluk yang hidup dengan kebiasaan. Kita terus melakukan apa yang kita lakukan hingga kita terpaksa berubah. Contoh gampangya kesehatan. Kapan kita mengubah pola makan dan mulai berolahraga? Ketika tubuh kita mulai ambruk- ketika sang dokter mengatakan" Kalau Anda tidak mengubah gaya hidup Anda, Anda bisa mati !" Tiba-tiba saja kita menjadi termotivasi. Dalam bisnis-kapan kita mencoba ide-ide baru dan mengambil keputusan-keputusan berat ? Ketika kita tidak sanggup membayar tagihan. Kapan kita pada akhirnya belajar tentang pelayanan pelanggan ? Setelah para pelanggan pindah ke tempat lain.

Well, Kita memetik pelajaran berharga ketika segalanya terasa berat. Saat itulah kita mengatakan kepada diri sendiri "Saya muak terus-menerus diperlakukan seperti ini, Saya muak hidup biasa-biasa saja. Saya harus melakukan sesuatu". Kegagalan itu menyakitkan, namun ketika itulah kita dididik. Bencana bisa kita jadikan suatu titik balik, apabila kita menyadari bahwa kita harus berubah.

Aku menyadari... saat-saat ini adalah masa-masa terberat dalam hidupku.
Menjalani sesuatu yang tidak aku sukai, diperlakukan laksana mesin, kehilangan keseimbangan hidup, tertekan melakukan sesuatu yang sama setiap hari dengan hanya sedikit yang bisa dipelajari.
Suatu hari ketika terbangun aku menyadari hidupku kosong, hampa, menjalani rutinitas tanpa ada essensi, hanya berputar putar pada perasaan tertekan kemudian mencari cara untuk menghilangkannya.
My life has become meaningless.
Aku tidak mau menjalani kehidupan seperti ini.

and then I redefine my mission of life....
” Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain ” (HR. Bukhari). Sabda Rasulullah SAW.

My mission is...
Earn and learn more to share and give more....

Rencanaku dalam waktu dekat ini adalah membuat landasan yang kuat untuk berpijak agar bisa melompat lebih tinggi untuk menggapai misiku. Insya Allah aku akan memulai wirausaha, so I have to learn all about business,  menganalisis feasibilitas kesempatan bisnis,  and ACTION

Ya ALLAH bulatkanlah tekad hamba, kuatkanlah keyakinan hamba, dan berikanlah hamba keberanian untuk berubah. Amiiiin...
Baca selengkapnya »
 
Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman

Clock

About Me

Foto saya
I am balancing person... Trying to keep all of things in my life balance.. Now I'm trying to make my life more useful to others by learning and sharing more, earning and giving more.

networkedblogs

© 2010 Keep Balancing Design by Dzignine
In Collaboration with Edde SandsPingLebanese Girls