Beberapa hari yang lalu hafidz sedang kurang bersahabat dengan saya dalam masalah makan. Gerakan Melepeh Makanan menjadi salah satu andalannya ketika sedang saya suapi.
Berulang kali mengucap istighfar karena saya kesal, setiap menyuapi dilepeh lagi oleh hafidz. Berulang kali pula suami mengingatkan saya untuk bersabar. Ketika saya sudah tidak mampu menahan kekesalan saya akhirnya saya bertukar peran dengan suami. Suami menyuapi hafidz, saya mengerjakan pekerjaannya.
Selama beberapa hari kemudian saya menjadi kurang bersemangat menyuapi hafidz. Ternyata perasaan itu sampai ke hafidz yang menyebabkan berkurangnya nafsu makan dan berat badannya. Maafkan bunda ya nak...
Hari ini saya mencoba men"switch" emosi saya agar hafidz juga merasakan perubahan emosi bundanya. Siang tadi, saya menyuapi hafidz dengan cara baru. Yang biasanya flat dan ingin cepat-cepat selesai agar bisa mengerjakan pekerjaan lainnya, kali ini berbeda. Saya mencoba rilex dan memulai dengan senyuman tulus untuk mencairkan suasana. Saya mulai menyuapi hafidz sambil melihat hujan dan bernyanyi. Ternyata hafidz senang. Berulang kali dia tersenyum bahagia dan akhirnya menghabiskan makan siangnya. Alhamdulillah.
Setelah kejadian itu saya menyadari bahwa menjaga emosi dan bahasa tubuh agar tetap positif iti sangat penting. Emosi yang positif pasti akan menular ke lingkungan sekitarnya termasuk anak. Ia akan ikut merasakan emosi yang kita pancarkan.
#Hari8
#Tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
#ODOPfor99days
#Day10
0 comments:
Posting Komentar