Salah satu ciri-ciri penghuni surga adalah tidak ada ucapan yang sia-sia keluar dari mulutnya. Apabila kita ingin menjadikan rumah kita "Baiti Jannati" maka jauhilah perkataan yang sia-sia.
Cara menjaga lisan yang pertama adalah hindari melaknat diri, harta, keluarga, orang lain. Kata-kata yang kita ucapkan adalah doa yang apabila dikeluarkan pada saat yang diijabah, insyaa Allah akan makbul. Saringlah kata-kata yang akan kita keluarkan.
Menurut salah satu teman saya, cara yang efektif untuk menyaring perkataan yang keluar dari mulut atau jemari kita adalah "Tahan 7 detik". Pikirkanlah kembali selama 7 detik apakah kata-kata yang kita ucapkan bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain atau tidak. Apabila jawabannya adalah tidak lebih baik tahan, jangan diucapkan. Ingat, perkataan kita mencerminkan siapa diri kita.
Yang kedua, menahan amarah. Kata-kata yang keluar ketika marah lebih banyak dikendalikan oleh emosi, bukan logika. Jangan sampai ketika marah, kata-kata yang keluar melukai orang-orang yang kita cintai. Berikut beberapa cara untuk meredam kemarahan, sesuai petunjuk Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wassallam:
1. Membaca Ta’awwudz. Rasulullah bersabda “Ada kalimat kalau diucapkan niscaya akan hilang kemarahan seseorang, yaitu A’udzu billah minasy syaithaanir rajim (Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk).” (HR. Bukhari Muslim).
2. Berwudlu. Rasulullah bersabda, “Kemarahan itu dari setan, sedangkan setan tercipta dari api, api hanya bisa padam dengan air, maka kalau kalian marah berwudlulah.” (HR. Abu Dawud).
3. Mengubah posisi. Dalam sebuah hadits dikatakan, “Kalau kalian marah maka duduklah, kalau tidak hilang juga maka bertiduranlah.” (HR. Abu Dawud).
4. Diam. Dalam sebuah hadits dikatakan, “Ajarilah (orang lain), mudahkanlah, jangan mempersulit masalah, kalau kalian marah maka diamlah.” (HR. Ahmad).
5. Bersujud, artinya shalat sunnah mininal dua rakaat. Dalam sebuah hadits dikatakan “Ketahuilah, sesungguhnya marah itu bara api dalam hati manusia. Tidaklah engkau melihat merahnya kedua matanya dan tegangnya urat darah di lehernya? Maka barangsiapa yang mendapatkan hal itu, maka hendaklah ia menempelkan pipinya dengan tanah (sujud).” (HR. Tirmidzi).*
Ketiga, bersyukur dengan apapun keadaan kita, karena syetan akan selalu menggoda kita dari depan, belakang, kanan, dan kiri dengan tujuan agar manusia tidak bersyukur atas keadaannya.
“Karena Engkau telah menyesatkan aku, pasti aku akan selalu menghalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus,” (Qs. Al-A’raf: 16).
“kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.” (Qs. Al-A’raf: 17).
Semoga kita semua dijauhkan dari perkataan yang sia-sia, agar "baiti jannati" selalu tercipta di rumah kita. Aamiin Yaa Rabb.
#hari10
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
#ODOPfor99days
#day12
0 comments:
Posting Komentar