Anak saya, hafidz (13mo), saat ini belum bisa berkata-kata namun sudah bisa saya ajak berkomunikasi. Bagaimana caranya? Dia berkomunikasi dengan gesture tubuhnya.
Ketika saya menawarkan pilihan seperti mau nenen atau mau keluar kamar. Dia menjawab dengan menunjuk pintu kalau ingin keluar dan menepuk dada saya apabila ingin nenen. Dengan kondisi seperti itu saya memperbanyak mengajari hafidz bahasa tubuh. Agar kami memiliki pemahaman yang sama atas sesuatu.
Seperti tadi dia habis dipijat bersama mbah dhe nya dia bercerita kepada saya dengan cara memijat dadanya untuk memberi tahu dia habis dipijat.
Apabila hujan turun maka tangannya akan ditengadahkan, kemudian posisi berdoa. Karena kami membiasakan hafidz untuk berdoa ketika hujan turun.
Apabila terdengar suara adzan, tangannya ia angkat ke sebelah telinga sebagai tanda ia mengajak sholat. Dia mencontoh kami ketika takbir di kala sholat.
Apabila hafidz sedang makan atau minum sesuatu, ia sering kali menyuruh saya atau ayahnya untuk meminum atau memakan makanannya dengan cara menggeser makanan/minuman ke arah saya atau ayahnya.
Saya senang, walaupun kemampuan berbicaranya belum keluar namun kemampuan komunikasinya sudah mulai lancar. Walaupun demikian, saya tetap mengajarkan kepada hafidz kosa kata-kosa kata dan bercerita kepada hafidz apa yang sedang kami lakukan untuk memperbanyak perbendaharaan katanya dan memperluas wawasannya.
Untuk mempermudah komunikasi biasanya saya memberikan pilihan kepada hafidz atau memberikan pertanyaan yang jawabannya ya atau tidak. Hal ini akan lebih memudahkan hafidz untuk menjawabnya.
Semangat terus ya nak belajar berkomunikasi bersama bunda, karena bunda juga banyak belajar dari kamu. Semoga kelak engkau menjadi komunikator handal yang bisa bermanfaat di jalan dakwah. Aamiin Yaa Rabb...
#Hari3
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
#ODOPfor99Days
#ODOPday4
0 comments:
Posting Komentar