Hiii... saya kembali lagi meramaikan blogku tercinta...
Kayanya sudah mulai ada sarang laba2 saking lamanya ga nulis *bersihin sarang labalaba*. It's been a hectic month from march until april, since my mom is sick. Semoga lekas sembuh maa... love u...
Oke, kali ini saya akan menulis tentang "Courtesy in Islam" atau dalam bahasa "Tata krama pergaulan dalam islam" . Ternyata sebelum ada sekolah kepribadian yang mengajari tentang bagaimana tata krama pergaulan yang baik, di dalam Al Qur'an sudah diajarkan loh... Allah SWT memang oke banget kan. Kita sebenernya sudah diberikan petunjuk, tinggal kita mempelajari dan mengaplikasikannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Tata Krama dalam Islam bisa kita temukan di Surat Al Isra' ayat 23-38 *yang barusan aq baca dan maknai* :
1. Tata krama kepada Allah SWT Jadi sebelum bergaul dengan makhluk-Nya, kita mesti tahu bagaimana harus bersikap di hadapan Allah SWT.
“Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia.” (QS. Al-Isra’: 23)
Jelas ya maknanya, kita dilarang keras menyekutukan Allah SWT dengan apapun. Termasuk pada pengertian menyembah Tuhan selain Allah, ialah mempercayai adanya kekuatan lain yang dapat mempengaruhi jiwa dan raga, selain kekuatan yang datang dari Allah. Semua benda yang ada, yang kelihatan ataupun yang tidak, adalah makhluk Allah.
2. Tata krama kepada kedua orang tua (birrul walidain)
Setelah tahu dan mengerti bagaimana harus bersikap di hadapan Allah SWT, Allah SWT juga berfirman di QS Al Isra' ayat 23-24 untuk berbakti kepada orang tua.
“Dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.” (QS. Al-Isra’: 23)
Kenapa ya perintah untuk berbuat baik kepada orang tua itu diletakkan Allah SWT setelah perintah untuk tidak menyekutukan Allah SWT?
Coba ya kita bayangkan, Siapa sih yang dengan susah payah melahirkan kita, mengasuh & mendidik kita dari bayi sampai sekarang, memeras keringat demi mencari nafkah untuk sekolah kita. Maka pantaslah apabila berbuat baik kepada kedua ibu-bapak itu, dijadikan sebagai kewajiban yang paling penting di antara kewajiban-kewajiban yang lain, dan diletakkan Allah dalam urutan kedua sesudah kewajiban manusia beribadah hanya kepada Allah Yang Maha Kuasa.
Bagaimana sih kita harus bersikap kepada kedua orang tua?
- Tidak berkata “ah” atau membentak mereka.
“Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka.” (QS. Al-Isra’: 23)
- Berkata yang Baik.
“Dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS. Al-Isra’: 23)
- Merendah terhadap Mereka.
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan.” (QS. Al-Isra’: 24)
- Mendoakan mereka.
“Dan ucapkanlah,”Wahai Rabbku, kasihilah mereka keduanya, sebagai-mana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil” (QS. Al-Isra’: 24)
3. Tata krama kepada kerabat dekat, orang miskin & ibnu sabil.
Di dalam QS Al Isra' ayat 26, diatur juga bagaimana bersikap kepada kerabat dekat, orang miskin & ibnu sabil.
“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan.” (QS. Al-Isra’: 26)
Hak yang harus ditunaikan itu ialah mempererat tali persaudaraan dan hubungan kasih sayang, mengunjungi rumahnya dan bersikap sopan santun, serta membantu meringankan penderitaan-penderitaan yang mereka alami. Kalau umpamanya ada di antara keluarga-keluarga yang dekat, ataupun orang-orang miskin dan orang-orang yang ada dalam perjalanan itu memerlukan biaya yang diperlukan untuk keperluan hidupnya maka hendaklah diberi bantuan secukupnya untuk memenuhi kebutuhan mereka. Orang-orang yang dalam perjalanan yang patut diringankan penderitaannya, ialah orang yang melakukan perjalanan karena tujuan-tujuan yang dibenarkan oleh agama. Orang yang demikian keadaannya perlu dibantu dan ditolong agar segera tercapai apa yang menjadi maksud dan tujuannya.
4. Larangan untuk bersikap boros dan pelit.
“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Rabbnya.” Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Rabbmu yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas.” (QS. Al-Isra’: 26-28).
Tidak berlebihan dalam membelanjakan harta, berarti kita harus cermat dan penuh perhitungan dalam keuangan pribadi kita jangan sampai kita menzalimi diri sendiri dan orang lain.
Udah dulu yaah ketikan-ketikan isengnyaa, lain kali disambung lagi yaah
Have a great day
NB:
Tulisan ini diedit lagi dari draft yang ditulis sekitar March-April 2012. :)
Baca selengkapnya »
Kayanya sudah mulai ada sarang laba2 saking lamanya ga nulis *bersihin sarang labalaba*. It's been a hectic month from march until april, since my mom is sick. Semoga lekas sembuh maa... love u...
Oke, kali ini saya akan menulis tentang "Courtesy in Islam" atau dalam bahasa "Tata krama pergaulan dalam islam" . Ternyata sebelum ada sekolah kepribadian yang mengajari tentang bagaimana tata krama pergaulan yang baik, di dalam Al Qur'an sudah diajarkan loh... Allah SWT memang oke banget kan. Kita sebenernya sudah diberikan petunjuk, tinggal kita mempelajari dan mengaplikasikannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Tata Krama dalam Islam bisa kita temukan di Surat Al Isra' ayat 23-38 *yang barusan aq baca dan maknai* :
1. Tata krama kepada Allah SWT Jadi sebelum bergaul dengan makhluk-Nya, kita mesti tahu bagaimana harus bersikap di hadapan Allah SWT.
“Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia.” (QS. Al-Isra’: 23)
Jelas ya maknanya, kita dilarang keras menyekutukan Allah SWT dengan apapun. Termasuk pada pengertian menyembah Tuhan selain Allah, ialah mempercayai adanya kekuatan lain yang dapat mempengaruhi jiwa dan raga, selain kekuatan yang datang dari Allah. Semua benda yang ada, yang kelihatan ataupun yang tidak, adalah makhluk Allah.
2. Tata krama kepada kedua orang tua (birrul walidain)
Setelah tahu dan mengerti bagaimana harus bersikap di hadapan Allah SWT, Allah SWT juga berfirman di QS Al Isra' ayat 23-24 untuk berbakti kepada orang tua.
“Dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.” (QS. Al-Isra’: 23)
Kenapa ya perintah untuk berbuat baik kepada orang tua itu diletakkan Allah SWT setelah perintah untuk tidak menyekutukan Allah SWT?
Coba ya kita bayangkan, Siapa sih yang dengan susah payah melahirkan kita, mengasuh & mendidik kita dari bayi sampai sekarang, memeras keringat demi mencari nafkah untuk sekolah kita. Maka pantaslah apabila berbuat baik kepada kedua ibu-bapak itu, dijadikan sebagai kewajiban yang paling penting di antara kewajiban-kewajiban yang lain, dan diletakkan Allah dalam urutan kedua sesudah kewajiban manusia beribadah hanya kepada Allah Yang Maha Kuasa.
Bagaimana sih kita harus bersikap kepada kedua orang tua?
- Tidak berkata “ah” atau membentak mereka.
“Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka.” (QS. Al-Isra’: 23)
- Berkata yang Baik.
“Dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS. Al-Isra’: 23)
- Merendah terhadap Mereka.
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan.” (QS. Al-Isra’: 24)
- Mendoakan mereka.
“Dan ucapkanlah,”Wahai Rabbku, kasihilah mereka keduanya, sebagai-mana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil” (QS. Al-Isra’: 24)
3. Tata krama kepada kerabat dekat, orang miskin & ibnu sabil.
Di dalam QS Al Isra' ayat 26, diatur juga bagaimana bersikap kepada kerabat dekat, orang miskin & ibnu sabil.
“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan.” (QS. Al-Isra’: 26)
Hak yang harus ditunaikan itu ialah mempererat tali persaudaraan dan hubungan kasih sayang, mengunjungi rumahnya dan bersikap sopan santun, serta membantu meringankan penderitaan-penderitaan yang mereka alami. Kalau umpamanya ada di antara keluarga-keluarga yang dekat, ataupun orang-orang miskin dan orang-orang yang ada dalam perjalanan itu memerlukan biaya yang diperlukan untuk keperluan hidupnya maka hendaklah diberi bantuan secukupnya untuk memenuhi kebutuhan mereka. Orang-orang yang dalam perjalanan yang patut diringankan penderitaannya, ialah orang yang melakukan perjalanan karena tujuan-tujuan yang dibenarkan oleh agama. Orang yang demikian keadaannya perlu dibantu dan ditolong agar segera tercapai apa yang menjadi maksud dan tujuannya.
4. Larangan untuk bersikap boros dan pelit.
“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Rabbnya.” Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Rabbmu yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas.” (QS. Al-Isra’: 26-28).
Tidak berlebihan dalam membelanjakan harta, berarti kita harus cermat dan penuh perhitungan dalam keuangan pribadi kita jangan sampai kita menzalimi diri sendiri dan orang lain.
Udah dulu yaah ketikan-ketikan isengnyaa, lain kali disambung lagi yaah
Have a great day
NB:
Tulisan ini diedit lagi dari draft yang ditulis sekitar March-April 2012. :)