Kadang-kadang suatu bencana akan tetap menjadi bencana, ketika seseorang meratapi nasib, menyesali keadaan, menyerah tanpa mau berubah.
Why everyone needs " a disaster" in their life ?
Saya menyadari pentingnya "bencana" ketika membaca salah satu bab di bukunya Andrew Matthews yang berjudul "Follow your heart".
Di buku tersebut disebutkan bahwa satu-satunya saat ketika sebagian besar orang belajar sesuatu adalah ketika seseorang ditimpa bencana. Mengapa? Sebab tidak berubah itu lebih mudah. Karena kita adalah makhluk yang hidup dengan kebiasaan. Kita terus melakukan apa yang kita lakukan hingga kita terpaksa berubah. Contoh gampangya kesehatan. Kapan kita mengubah pola makan dan mulai berolahraga? Ketika tubuh kita mulai ambruk- ketika sang dokter mengatakan" Kalau Anda tidak mengubah gaya hidup Anda, Anda bisa mati !" Tiba-tiba saja kita menjadi termotivasi. Dalam bisnis-kapan kita mencoba ide-ide baru dan mengambil keputusan-keputusan berat ? Ketika kita tidak sanggup membayar tagihan. Kapan kita pada akhirnya belajar tentang pelayanan pelanggan ? Setelah para pelanggan pindah ke tempat lain.
Well, Kita memetik pelajaran berharga ketika segalanya terasa berat. Saat itulah kita mengatakan kepada diri sendiri "Saya muak terus-menerus diperlakukan seperti ini, Saya muak hidup biasa-biasa saja. Saya harus melakukan sesuatu". Kegagalan itu menyakitkan, namun ketika itulah kita dididik. Bencana bisa kita jadikan suatu titik balik, apabila kita menyadari bahwa kita harus berubah.
Aku menyadari... saat-saat ini adalah masa-masa terberat dalam hidupku.
Menjalani sesuatu yang tidak aku sukai, diperlakukan laksana mesin, kehilangan keseimbangan hidup, tertekan melakukan sesuatu yang sama setiap hari dengan hanya sedikit yang bisa dipelajari.
Suatu hari ketika terbangun aku menyadari hidupku kosong, hampa, menjalani rutinitas tanpa ada essensi, hanya berputar putar pada perasaan tertekan kemudian mencari cara untuk menghilangkannya.
My life has become meaningless.
Aku tidak mau menjalani kehidupan seperti ini.
and then I redefine my mission of life....
” Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain ” (HR. Bukhari). Sabda Rasulullah SAW.
My mission is...
Earn and learn more to share and give more....
Rencanaku dalam waktu dekat ini adalah membuat landasan yang kuat untuk berpijak agar bisa melompat lebih tinggi untuk menggapai misiku. Insya Allah aku akan memulai wirausaha, so I have to learn all about business, menganalisis feasibilitas kesempatan bisnis, and ACTION
Ya ALLAH bulatkanlah tekad hamba, kuatkanlah keyakinan hamba, dan berikanlah hamba keberanian untuk berubah. Amiiiin...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 comments:
hai Nia..senang sekali membaca blogmu. Tulisanmu yg ini bagus bgt, well written..dan isinya mirip bgt dgn yg aku rasakan dulu, aq dulu jg merasakan hal yg persis sama, rasanya kerja seperti robot, kerja ga bermakna, ada yg kosong, dan seakan2 aku kerja sia2 bgt, sia2 tdk memberi manfaat dan nilai tambah buat 'kemanfaatan yg lebih luas', gmn tdk brangkat pagi pulang dinihari, sabtu minggu kalo ga lembur paling 'foya2' ngemall dan sebangsanya. Rasanya kok aku capek2 kerja cuma buat diperas tenaga buat pabrik produk yg banyak mudharatnya dan kok cuma buat makan, tidur n ngabisin duit buat yg ga jelas aja ya. Singkat cerita ya aku akhirnya pilih resign, pd waktu itu aku agak nekat sih, disatu sisi aq terobsesi bgt pingin punya usaha sendiri, nekatnya aq blm tau pasti mau usaha apa,meski aq sdh merintis usaha jual beli gadget waktu msh dikantor, tp aq ga yakin, soalnya itu msh beberapa bulan aq mulai dan msh meraba2 n blm stabil.
Beneran aq seneng sekali dirimu mau wirausaha *terharu aq baca pas bagian niatmu berwirausaha*
Eh aq kok jd curcol :)
Kudoakan Nia niatmu terwujud, diberi kelancaran, dan Nia menjadi wirausaha sukses, semoga mimpi dan jalanmu dimudahkan Allah SWT.
ohya..ini ada blog kumpulan kisah sukses wirausaha, aq yg buat blognya hehe http://wirasmada.wordpress.com moga bisa memperkuat keinginanmu berwirausaha.
Sukses buat Nia..
@fatahnfhai Nia..senang sekali membaca blogmu. Tulisanmu yg ini bagus bgt, well written..dan isinya mirip bgt dgn yg aku rasakan dulu, aq dulu jg merasakan hal yg persis sama, rasanya kerja seperti robot, kerja ga bermakna, ada yg kosong, dan seakan2 aku kerja sia2 bgt, sia2 tdk memberi manfaat dan nilai tambah buat 'kemanfaatan yg lebih luas', gmn tdk brangkat pagi pulang dinihari, sabtu minggu kalo ga lembur paling 'foya2' ngemall dan sebangsanya. Rasanya kok aku capek2 kerja cuma buat diperas tenaga buat pabrik produk yg banyak mudharatnya dan kok cuma buat makan, tidur n ngabisin duit buat yg ga jelas aja ya. Singkat cerita ya aku akhirnya pilih resign, pd waktu itu aku agak nekat sih, disatu sisi aq terobsesi bgt pingin punya usaha sendiri, nekatnya aq blm tau pasti mau usaha apa,meski aq sdh merintis usaha jual beli gadget waktu msh dikantor, tp aq ga yakin, soalnya itu msh beberapa bulan aq mulai dan msh meraba2 n blm stabil.
Beneran aq seneng sekali dirimu mau wirausaha *terharu aq baca pas bagian niatmu berwirausaha*
Eh aq kok jd curcol :)
Kudoakan Nia niatmu terwujud, diberi kelancaran, dan Nia menjadi wirausaha sukses, semoga mimpi dan jalanmu dimudahkan Allah SWT.
ohya..ini ada blog kumpulan kisah sukses wirausaha, aq yg buat blognya hehe http://wirasmada.wordpress.com moga bisa memperkuat keinginanmu berwirausaha.
Sukses buat Nia..
@fatahnf
Posting Komentar